Selasa, 08 Maret 2016

Kromatografi Kolom



Kromatografi kolom adalah kromatografi yang adsorbennya dimasukkan ke dalam tabung (pipa) kaca. Adsorben tersebut berupa padatan dalam bentuk tepung, contohnya alumina. Setelah pemisahan masing – masing komponen terdapat didaerah tertentu dalam tabung (Syukri, S.,1999).
 
Kromatografi kolom bertujuan untuk purifikasi dan isolasi komponen dari suatu campurannya. Metode pembuatan kolom terbagi menjadi 2 yaitu untuk metode kering, kolom pertama diisi dengan kering fase diam bubuk, diikuti dengan penambahan fase mobile. Metode basah, sebuah bubur disiapkan dari eluent dengan fase diam bubuk dan kemudian dengan hati-hati dituangkan ke dalam kolom. Lapisan ini biasanya ditutupi dengan lapisan pasir kecil atau dengan kapas atau wol kaca untuk melindungi bentuk lapisan organik dari kecepatan baru ditambahkan eluent. Eluent perlahan-lahan melewati kolom untuk memajukan bahan organik (Roy, 1991).

Pada prinsipnya kromatografi kolom adalah suatu teknik yang didasarkan pada peristiwa adsorpsi. Sampel yang biasanya berupa larutan pekat diletakkan pada ujung kolom. Eluen/ Fase gerak dialirkan secara kontinyu ke dalam kolom. Dengan adanya gravitasi atau karena bantuan tekanan maka eluen/fase gerak akan melewati kolom dan proses pemisahan akan terjadi. Fase gerak yang paling cocok untuk pemisahan harus ditentukan melalui kromatografi lapis tipis terlebih dahulu. Kecepatan pergerakan suatu komponen tergantung pada kemampuannya untuk tertahan atau terhambat oleh penyerap didalam kolom. Jadi suatu senyawa yang diserap lemah akan bergerak lebih cepat daripada yang diserap kuat (Sastrohamidjojo, H. 1991).

Keuntungan kromatografi kolom yaitu dapat digunakan untuk analisis dan aplikasi preparative, digunakan unruk menentukan jumlah komponen campuran digunakan untuk memisahkan dan purifikasi substansi. Kerugian kromatografi kolom yaitu untuk mempersiapkan kolom dibutuhkan kemampuan teknik dan manual, metode ini sangat membutuhkan waktu yang lama (time consuming) (Rahman, 2009).

Daftar Pustaka

Sastrohamidjojo, H. 1991. Kromatografi. Yogyakarta : Penerbit Liberty.
S.Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung : Penerbit ITB
Roy J. Gritter, James M. Bobbit, Arthur E. S. 1991. Pengantar Kromatografi. Bandung : Penerbit ITB
Rahman,A.2009. Kromatografi Untuk Analisis Obat. Yogyakarta : Graha Ilmu.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar